Month: June 2009

Kembalinya Kopi Kampung

Baru aku berceloteh tentang La Tazza, ada pesan di dinding facebook dari Taufik — seorang barista di Sbux BIP. Ada satu pak BAE yang sudah dicadangkan buatku: Sulawesi Toraja. Menarik, karena BAE (black apron exclusive) sebelumnya juga kebetulan dari Indonesia: Sumatra Siborongborong. Biasanya BAE itu bergantian dari satu ujung dunia ke ujung yang lain. OK, jadi aku janji ambil ke Bandung, kalau sempat.

Aku takjub waktu akhirnya benar2 ke Bandung. Tampilan BAE ini memberiku nuansa déjà vu. Wow, ini Kopi Kampung. Bukan hanya warna kemasan hijau toska itu benar2 Kopi Kampung; tetapi juga semua gambar dan keterangan di dalamnya. Yang berbeda hanya bahwa BAE ini dinamai Sulawesi Toraja. Sedikit ingat bahwa aku pernah baca nama Kopi Kampung di tempat lain. Barangkali — sekedar barangkali — Starbucks terpaksa memilih nama lain agar tak ada tuntutan hak cipta. Masih agak ragu bahwa ini benar2 jelmaan Kopi Kampung, aku hanya ambil 1 pak, dan membawanya pulang.

Di rumah aku bandingkan lagi kemasannya. Selain namanya, semuanya 100% mirip.

Baru pagi ini (sudah di Jakarta), aku punya kesempatan untuk menggiling biji kopi hitam berkilauan itu. Dijerang dengan French press, dan disajikan tanpa gula, aromanya langsung terasa beda dengan kopi Sulawesi Toraja Starbucks yang biasa. Mirip Kopi Kampung? Barangkali. Kopi Kampung cuma ada di memori, dan memori bisa salah. Jadi, acara mencicipi pun dimulai. Bukan dengan upacara, karena mata malah sibuk memantau Twitter :).

Kopi Indonesia memang luar biasa. Diolah dengan cara yang sama istimewanya, Kopi Indonesia terasa jauh lebih istimewa dibandingkan misalnya Brasil, Colombia (yang banyak dipuja pecinta kopi itu), atau kopi2 Afrika. Kopi Kampung, eh Sulawesi Toraja ini benar2 mengubah pagi ini menjadi menyenangkan untuk dimulai. Entah kenapa aku jadi ingat Rhapsody in Blue dari Gershwin, yang menyentuh ramah tapi tegas. Aku pernah menulis bahwa Kopi Kampung memang salah satu yang terbaik di dunia. Ya, aku masih akan mempertahankan pendapat ini.

Kopi Toraja ini seharusnya dijaga untuk terus mendefinisikan BAE Starbucks. Sumatra Siborongborong dan Costa Rica Lomas Rio masuk deretan berikutnya. Tapi yang semacam Zambia Terranove sebaiknya dilupakan saja :).

La Tazza Cassablanca

Mal Ambassador terletak di kawasan Cassablanca, Jakarta. Lantai 1 hingga 3 berisi berbagai alat elektronika dan gadget masa kini. Lantai 4 tempat foodcourt dan beberapa café. Di sinilah terletak Café La Tazza. Cafénya nyaman, membuat kita lupa bahwa kita masih berada di tempat perbelanjaan. Tapi yang lebih menarik adalah coffee boothnya.

Di coffee booth La Tazza kita bisa membeli berbagai biji kopi dari nusantara. Aceh Gayo, Sumatra Lintong, Lampung, Java Jampit, Toraja, Flores, hingga Papua. Semuanya dalam bentuk biji yang telah dipanggang dengan sempurna. Mereka juga menyediakan kopi-kopi luwak — tapi yang ini tak terlalu menarik buatku.

Cara membeli kopinya mirip kopi tradisional. Kita tinggal memilih kopi, lalu mereka menimbang, menggiling (kecuali kalau kita minta untuk tidak digiling), dan membungkusnya dalam kantung kedap udara.

Yang agak lucu di La Tazza adalah bahwa mereka hanya mau menjual kopi dalam ukuran 100 gram. Waktu aku mencoba beli Kopi Aceh, aku tidak boleh membeli kopi seberat seperempat kilogram. Aku diminta memilih antara 200 gram atau 300 gram :). Terpaksa aku ambil 200 gram. Box kopi di rumah hanya mampu menampung 250 gram. Tapi yang lebih lucu waktu di lain hari aku beli kopi Papua. Kopinya tinggal sedikit, sekitar 80 gram. Dan karena kurang dari 100 gram, mereka berkeberatan menjualnya. Jadi aku harus pilih kopi yang lain.

Harga kopi relatif murah untuk ukuran Kopi Arabika yang masih dalam bentuk biji dan terpanggang baik), yaitu sekitar 25.000 per 100 gram. Kopi Java-nya terasa lebih Njavani daripada misalnya Excelso Java. Mungkin kalah dari Java Estate dari Starbucks. Tapi Java Estate harganya di atas dua kali lipat La Tazza. Agak-agak sebanding dengan Java Jampit dari Caswell.

Tahu nggak? Aku selalu berfikir bahwa La Tazza benar2 menerapkan teori kuantum.

Powered by WordPress & Theme by Anders Norén