Tag: Howto

Bialetti Mokka

Aku pernah menulis tentang Bialetti Mokka di blog satunya di tahun 2007 :). Waktu itu aku baru 1 tahun menggunakan panci mungil pembuat espresso itu. Kalau kita lihat blog-blog dan forum-forum web masa itu (Twitter sudah ada, tapi belum terlalu terkenal), bisa kita lihat bahwa benda itu saat itu sulit dicari di Indonesia. Di tahun 2009 ini, kita dengan mudah dapat menemukannya di mall-mall besar di Jakarta (Plasa Senayan, Plasa Indonesia) dan Bandung, juga tiruannya yang juga menarik.

Pilihannya pun banyak, dari yang klasik untuk membuat espresso, yang dilengkapi pembuat capuccino, yang bentuknya dimodifikasi sehingga tidak kaku, yang diberi aneka warna, hingga yang bahannya diubah dari aluminium tebal menjadi stainless steel yang tipis dan ringan. Semua bisa dilihat di web pembuatnya di Bialetti Shop.

Aku masih memilih bentuk klasik dari aluminium kaku :). Entah kalau nanti pingin jadi kolektor :).

Perangkat ini memungkinkan kita menyiapkan espresso kualitas prima dalam waktu kurang dari 5 menit.

  • Bersihkan dulu perangkatnya, dengan dicuci di air.
  • Sambil masih terbuka, isi tempat air di tangki bagian bawah hingga tanda batas air.
  • Giling biji kopi hingga kekasaran sedang. Jangan terlalu halus. Tentu kita juga bisa membeli kopi yang sudah tersedia dalam bentuk bubuk kasar. Jangan bubuk halus ya  — itu buat kopi tubruk saja nanti.
  • Masukkan kopi ke tempatnya, yang sudah berbentuk corong berfilter. Masukkan tempat kopi ini ke tempatnya, di tangki bagian bawah.
  • Pasang filter atas ke bagian bawah tangki atas. Pasang kedua tangki. Putar hingga erat.
  • Letakkan di atas kompor. Mungkin kita akan perlu penyangga tambahan untuk membuat perangkat ini bisa terbakar dengan baik di atas kompor kita. Nyalakan api.
  • Tunggu beberapa menit. Tapi sebaiknya tidak ditinggal. Air mendidih dari tangki bawah akan naik mengekstraksi bubuk kopi, membawa ekstrak kopi ke tangki atas. Kita akan mendengar suara menarik dan aroma wangi khas.
  • Tunggu hingga tangki atas penuh. Matikan kompor. Tunggu beberapa saat, lalu tuangkan ekstrak kopi ke dalam cangkir.
  • Silakan tambahkan gula, susu, atau lainnya.
  • Tunggu hingga perangkat kita dingin, lalu bersihkan.

Sejauh ini, ini adalah perangkat terbaik yang bisa menghasilkan ekstrak espresso di dalam rumah, tanpa merepotkan. Coba deh :).

Cafetière

Waktu aku pindah ke Jakarta, aku tak lagi memperoleh akses yang leluasa atas kompor, seperti waktu di Bandung. Jadi aku menggunakan cara lain untuk membuat kopi, selain dengan Bialetti Mocca kesayanganku. Yang aku pilih adalah French Press, atau disebut juga Cafetière.

Yang menarik dari cara ini adalah bahwa kita membiarkan air berbaur dengan bubuk kopi cukup lama, memungkinkan paduan yang bersifat lebih keras, tebal, dan menjaga minyak esensial untuk larut dan terbawa di air. Cara penggunaannya mudah sekali. Berikut aku sadurkan dari Wikihow.

  • Giling biji kopi jadi bubuk kasar. Atau siapkan bubuk kopi kasar. Jangan terlalu halus, karena selain membuat kita kerja keras melawan bubuk yang terperangkap di filter, juga akan banyak ampas yang terminum.
  • Lepas tutup dan filter dari coffeemaker. Takar 5 sendok makan kopi (25 gram) untuk 6 cangkir (1,4 l) air. Didihkan air, lalu dinginkan 30 detik atau lebih. Jika memiliki water heater, langsung saja digunakan. Suku 90-96 derajat celcius cukup untuk ini. Oh ya, Anda tentu bebas menambahkan kopi atau mengurangi air untuk membuat kopi yang lebih kental (seperti kopi ala Koen, haha).
  • Masukkan kopi ke coffeemaker. Tuang air panas sedikit dulu. Aduk lembut dengan sendok plastik atau kayu (agar tak merusak coffeemaker). Aduk hingga kopi mekar dan berbusa krema. Kopi yang baru digiling akan tampak mengelurkan krema yang indah :). Lalu tuangkan sisa air panas. Aduk lagi.
  • Pasang filter dan tutup. Perhatikan bahwa filter harus mengangkat semua ke atas.
  • Biarkan selama 4 menit. Ini tak mutlak. Tapi jika lebih dari 4 menit, unsur-unsur pahit akan masuk lebih banyak ke minuman kita.
  • Tekan pendorong. Tunggu setengah menit hingga ampas mengendap. Tuangkan kopi perlahan ke cangkir untuk mencegah sisa ampas ikut tertuang. Jangan biarkan kopi tersisa di coffeemaker, karena akan menjadi pahit. Jika memang kopi dibuat terlalu banyak, masukkan saja ke termos.
  • Biarkan kopi satu menit di cangkir, sebelum mulai dinikmati :).

Kopi Vietnam

Kopi hari ini: kopi ala Vietnam. Kopi ini dijerang dengan seperangkat filter yang dibuat khusus untuk memberikan rasa kopi yang konon — kata orang Vietnam — tiada duanya.

Filter Kopi Vietnam seukuran cangkir kecil, mudah disimpan. Dan pemakaiannya mudah. Tapi kita harus menggunakan bubuk kopi yang tak terlalu halus. Kopi Vietnam sendiri sudah digiling dengan kekasaran yang pas untuk alat ini. Tapi kopi ala Vietnam tak harus menggunakan kopi dari Vietnam. Kita bisa giling sendiri kopi yang agak kasar. Untuk grinder miniku, aku set waktu 10 detik untuk menghasilkan kekasaran yang pas (sebagai bandingan, aku grind 15 detik untuk Bialetti-Mokka dan French-press, dan 20 detik untuk kopi tubruk).

Pertama, kita masukkan 3 sendok kecil kopi ke badan filter. Pasang spanner di atas cangkir (atau mug atau gelas), dan badan filter di atas spanner. Pasang lagi filter penutup di atas kopi, dan putar2 untuk meratakan kopi. Tanpa tekanan.

Sementara itu, siapkan air panas. Bisa dari dispenser yang berpemanas, atau dari air mendidih yang dibiarkan dingin sebentar. Sekarang, basahi kopi dengan air panas. Tuang air panas sedikit ke filter, sampai kira2 seluruh kopi terbasahi. Lebihkan sedikit di atas filter atas. Air akan terserap cepat. Biarkan. Diamkan 20 detik.

Kemudian, masukkan air panas memenuhi badan filter. Proses brewing langsung dimulai. Tutup filternya. Tunggu sekitar 5 menit. Boleh sambil menyanyi, menari, atau membaca puisi. Setelahnya, angkat spanner; dan temukan kopi hitam kental di dalam cangkir. Kopi Vietnam, yummie.

Kalau ingin membuat es kopi, kopi susu, atau es kopi susu; es dan/atau/justru susu bisa dimasukkan ke cangkir sebelum semua proses ini dilakukan. Cara ini lebih dianjurkan daripada memasukkan es dan/atau/kecuali susu setelahnya. Setelah kopi jadi … jangan buang waktu. Langsung disesap, atau disajikan. Awas, jangan berikan kopi ke anak kecil dan atau ke pinguin. Mereka bisa hiperaktif.

Powered by WordPress & Theme by Anders Norén